Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Garis EMBARKASI Layanan

Dalam pelayanan Keberaturan menjadi utama. Bangun keberaturan Bisa dilakukan dengan banyak cara Satu diantaranya garis embarkasi . . Garis yang menjadi batas Antara 1 layanan dengan Layanan yang lainnya . . Hanya yang berkepentingan Yang boleh ada di area Di dalam garis. . #kemenkes #rsdharmais

MENGANTAR dengan SENYUMAN

Pasien ketika masuk rumah sakit dalam benaknya ingin sembuh setelah melalui proses perawatan tentunya. Proses perawatan tidak hanya membutuhkan kualitas pelayanan namun juga keramahan dari paramedis tidak terkecuali pengantar pasien. Meskipun sehari harus mengantar 360 kali pengantaran pasien dari admision ke rwnap, ranap ke loby dan ranap ke layanan tindakan dan diagnosa Para Pengantar pasien senantiasa akan mengantar pasien dengan senyuman melalui layanan prioritas dan jalur Prioritas.

Operator TRANSPORTER

Setiap harinya ada 360 permintaan pengantaran pasien di RSKD, dengan rute utama Admision ke rawat inap, rawat inap ke loby untuk pulang dan rawat inap ke layanan diagnosa dan tindakan. Untuk memperlancar komunikasi antara perawat yang order dan transporter yang mengantar dibutuhkan 1 orang operator yang mengatur lalu lintas transporter. Saat ini telah hadir 1 petugas operator yang bekerja untuk mengatur hal diatas. Bertempat di ruang instalasi rawat inap ditemani papan pengaturan perjalanan, 1 pesawat telpon dan 1 handphone setiap harinya operator mengatur perjalanan transporter dalam membawa 360 perjalanan pasien dari titik keberangkatan .

DOUBLE CARE for PATIENT

Untuk urusan Pelayanan kepada Pasien, jangan dikasih Kendor, semua unit kerja harus berupaya untuk menghadirkan Layanan yang terbaik bagi pasien selama di rawat di RSKD. Banyak yang sudah dilakukan, satu diantaranya hadirnya Layanan LIFT PRIORITAS  dan Layanan Transporter dimana kedua Layanan ini diluncurkan secara bersamaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi efek GANDA terhadap Layanan Pasien rawat Inap. Pertama Efek kemudahan pengantaran pasien rawat inap dan yang kedua efek kemudahan akses pasien rawat inap saat diantar ke layanan tindakan atau lainnya. Dua hal ini adalah sebuah kolaborasi Apik lintas direktorat namun mempunyai satu tujuan yang sama : Memberikan KEMUDAHAN bagi PASIEN.

Sebuah KARYA Kolaborasi

 Proses pelayanan rumah sakit tidak lepas dari sebuah Karya Kolaborasi antar unit kerja tidak terkecuali dalam pelayanan kepada pasien. Selama pasien di rawat di RSKD, pasien akan melewati ragam layanan sejak kedatangan dan selama dalam proses asuhan keperawatan. Salah satu permasalahan yang muncul adalah lamanya proses transfer pasien semisal dari admision ke rawat inap atau rawat inap ke tindakan. Salah satu penyebabnya adalah ketiadaan petugas khusus yang mengantar pasien dari titik keberangkatan hingga tujuan. Direktorat Pelayanan medis menggagas sebuah Layanan Pengantaran Pasien rawat Inap, dimana solusi ini buah dari sebuah kolaborasi Apik antara instalasi rawat inap, instalasi rekam medik, bagian umum, bagian SDM dan bagian keuangan. Hasil Kolaborasi ini diharapkan dapat memicu adanya solusi lain yang lebih DASYAT efeknya bagi RSKD baik dari aspek peningkatan Utilisasi aset maunpun Pendayagunaan SDM RSKD.

Layanan BARU tanpa Rekrut ORANG BARU

Setiap hari mobilisasi pasien rawat inap cukup tinggi, mulai dari kedatangan pasien, kepulangan pasien dan pasien menuju tindakan bedah, ICU, prosedur diagnostic dan radioterapi. Diestimasi total rute yang ditempuh sejumlah 360 kali dalam 24 jam atau sehari. Adapun rute yang dilalui terbagi menjadi dua area, area 1 adalah jalur IGD, admision, ranap dan lobby pulang. Area 2 adalah jalur ranap, kamar bedah ICU, prosedur diagnostic dan radioterapi serta kemoterapi. Selama ini yang melakukan proses penjemputan dan pengantaran adalah perawat dibantu pelayan ruangan Hal ini menjadikan waktu perawat bersama pasien menjadi kurang diruangan. Untuk itu RSKD membuat terobosan dengan membuat Layanan Baru yaitu Layanan Transporter Pasien, dimana tugas utamanya adalah menggantikan peran perawat untuk pengantaran pasien dari rawat inap ke layanan lainnya. Diharapkan dengan adanya layanan baru ini perawat akan banyak waktunya bersama pasien di ruangan. Yang menarik layanan ini dibu

JALUR PRIORITAS Pasien & Paramedis

RSKD setiap harinya di datangi oleh paramedis, pasien, pengantar dan keluarga yang membesuk. Lift menjadi fasilitas yang sering dilalui oleh semua pihak diatas untuk menuju antar lantai. Untuk memberikan kenyamanan kepada Pasien dan Paramedis, RSKD membuat jalur Prioritas Jalur ini hanya boleh dilalui oleh Paramedis dan pasien Untuk pembesuk dan pihak lainnya disediakan jalur lift reguler. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memberi kecepatan menuju antar lantai kepada paramedis dan pasien.

DISIPLIN sejak KEDATANGAN

DISIPLIN sejak KEDATANGAN . . Dalam layanan rumah sakit Pasien dan pengantar Akan melalui banyak area Satu diantaranya area parkir . . Dalam proses ini dibutuhkan Kedisiplinan dari pengunjung Saat melalui rangkaian pelayanan . . Untuk membangun Disiplin dalam proses pelayanan Dilakukan di banyak area. . . Satu diantaranya RSKD menghadirkan area Pejalan Kaki yang membedakan Dengan jalur kendaraan. . . Hanya disini Di RSKD yang Keren abis . . #kemenkes #rumahsakit #rsdharmais

Workshop KSI PERBAIKAN Kamar Bedah

Pada 5 Juli 2019 RSKD menyelenggarakan Workshop untuk aksi perbaikan Pelayanan Kamar Operasi. Acara difasilitasi oleh Nawolo selaku advisor Direksi untuk Pemetaan dan Improvement Pelayanan RSKD. dalam paparan awalnya Nawolo menyampaikan pentingnya memperhatikan kepuasan pelanggan sejak awal kedatangan, persiapan hingga kepulangan pasien dalam pelayanan kamar operasi. Dr. Albar selaku kepala pelayanan Kamar Bedah menyampaikan masih banyak permasalahan sejak perencanaan operasi hingga layanan tindakan operasi oleh karenanya berharap Workhop menghasilkan usulan usulan perbaikan utnuk layanan operasi. Workshop dihadiri oleh cross funtion team yang berasal dari dokter, perawat, layanan penunjang medis dan manajemen yang terkait dengan alur layanan operasi.