AKSI Perbaikan RSKD

POKAYOKE adalah satu metode yang digunakan pada system produksi toyota sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan proses berikutnya.  dirumah sakit hal ini dapat diimplementasikan pada pemenuhan  requirement disemua lini proses ketika next process akan dilakukan Sebagai contoh di RSKD hal ini dapat dilihat dari penggunaan form SBAR yang digunakan pada proses konsultansi, visit dan tindakan medis oleh dokter sebelum proses berikutnya dilakukan.  Hal ini dimaksudkan agar next  proses yang akan dilakukan mencapai zero defek. Karena jika SBAR tidak diisi dan atau tidak dijalankan ada kemungkinan  terjadi defek. Jika hal ini terjadi maka akan dilakukan proses ulang dan oleh karenanya akan menambah waktu untuk mengerjakannya.  Dengan sendirinya hal ini akan menggangu proses rutin yabg harusnya dilakukan.

Pada 18 Mei 2019 diselenggarakan event workshop untuk menyusun rencana aksi perbaikan pelayanan rawat inap rskd. Ws diikuti oleh 50 peserta dari pelayanan medis penunjang medis dan non medis yang terlibat dalam proses pelayanan rawat inap. Ws menghasilkan rencana aksi perbaikan untuk alur pelayanan kedatangan pasien, alur pelayanan asuhan perawatan, alur kepulangan pasien baik dari sisi waktu dan sisi peningkatan kualitas pelayanan. Acara dibuka oleh direktur utama prof kadir dimana dalam sambutan nya beliau menyampaikan pentingnya menyusun rencana aksi perbaikan yang melibatkan pemilik proses karena ybs lah yang mengetahui masalah dan solusi jitu diarea kerjanya. Acara ini difasilitasi oleh Nawolo selaku staf ahli direksi untuk pemetaan proses dan perbaikan berbasis customer journey.

Ada hal menarik di loby poliklinik dengan kehadiran mesin cetak hasil labolatorium. Sebagaimana kita ketahui untuk tindakan lanjutan saat proses pemeriksaan diperlukan hasil diagnosa satu diantaranya dari hasil labolatorium. Dengan hadirnya fasilitas cetak hasil lab mandiri ini akan mempercepat proses pengambilan hasil lab dan yang menarik semua prosesnya dilakukan secara mandiri.

Di area publik rumah sakit ketidakdisiplinan serung terjadi tidak terkecuali area parkir. Oleh karenanya perlu di atur tentang gate in, gate out, drop zone,  petunjuk arah parkir dan zona parkir untuk slow moving dan fast moving. Ada hal menarik di area parkir RSKD dimana di area parkir RSKD disiapkan zona untuk pejalan kaki hal ini untuk menghormati pejalankaki yang berjalan di area parkir. Dengan adanya zona ini diharapkan hak pejalan kaki dihormati selama berada di area parkir.

Saat pasien berkunjung ke RSKD khususnya di poliklinik untuk pemeriksaan awal dan lanjutan mengharuskan pasien untuk mengunjungi beberapa layanan penunjang lainnya semisal ke labolatorium, radiologi, kemoterapi dan lainnya. Petunjuk arah menjadi penting keberadaannya dimana hal ini akan memudahkan pasien dan keluarganya untuk memperoleh informasi lokasi pelayanan yang dituju berada. Namun demikian selain petunjuk arah diberikan kemudahanlainnya satu diantaranya pusat informasi.

Eskalator mewarnai fasilitas pelayanan di Poliklinik RSKD. hal ini dimaksudkan untuk membantu mobilisasi pasien poliklinik menuju lantai 2 dan disini lain untuk mengurangi antrian di lift yang membawa pasien dari lantai 1 ke lantai 2. Poliklinik di RSKD merupakan area yang setiap hari banyak dikunjungi tidak hanya pasien namun keluarga yang mengantar. 1 pasien bisa di antar oleh 3 sd 6 anggota keluarga.

Kehijauan ini kami hadirkan di area poliklinik yang dapat dinikmati oleh pasien RSKD. Hadirnya taman ini diharapkan dapat menghadirkan unsur ketenangan selama proses pelayanan kesehatan diikuti oleh pasien di RSKD. 

Telah hadir pusat informasi layanan di Poliklinik RSKD. layanan ini diperuntukan bagi pasien dan keluarga yang mencari informasi tentang dokter, jadwal dokter, pelayanan dan informasi lainnya yanf dibutuhkan. Layanan ini sangat membantu khususnya bagi pasien yang baru datang pertama kali ke poliklinik RSKD.

Anjungan pendaftaran mandiri ini diperuntukan bagi pasien control BPJS. hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi antrian di counter registrasi pasien BPJS. Untuk pasien baru registrasi masih tetap dilakukan di counter registrasi manual karena hal ini untuk dilakukannya proses verifikasi data pasien yang menjadi syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh pasien BPJS yang akan melakukan konsultansi ke dokter di poliklinik.

Pada 24 mei 2019 bertempat di Auditorium RSKD diselenggarakan Workshop aksi perbaikan RAWAT JALAN. Acara diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari layanan medis penunjang medis dan non medis yang terkait dengan layanan rawat jalan. Acara dibuka oleh dr. Nina selaku direktur medis RSKD dimana dalam paparannya beliau menyanpaikan pentingnya menyusunan aksi perbaikan secara bersama sama agar dalam implementasinya dikawal secara bersama sama. Acara ini difasilitasi oleh nawolo selaku advisor direksi RSKD dimana dalam paparannya disampaikan tentang mapping proses dan tahapan dalam penyusunan aksi perbaikan. Workshop telah menghasilkan rencana aksi perbaikan untuk poliklinik reguler, cendana, deteksi dini dan variatif. Selanjutnya akan dikawal implementasinya di lapangan untuk perbaikan alur pelayanan yang lebih baik.

Pemimpin mempunyai peran penting dalam proses transformasi pelayanan rumah sakit, banyak gaya kepemimpinan yang hadir mewarnai proses transfromasi satu diantaranya model QUICK LEADERSHIP. Tipe pemimpin ini dibutuhkan dalam agenda perubahan ditengah kondisi SDM yang di dominasi oleh COMFORT ZONE dan butuh perubahan yang cepat dan nampak hasilnya. hal ini diharapkan akan merubah sikap dari mayoritas comfort zone untuk ikut dalam agenda perubahan yang dicanangkan oleh sang pemimpin. Prof. Kadir selaku Direktur Utama RS. Kanker Dharmais Jakarta adalah figur yang masuk dalam katagori ini, dimana sejak awal kehadirannya di RSKD Jakarta banyak melakukan perubahan secara cepat yang dilakukan baik di sisi pelayanan medis, penunjang medis, non medis dan area publik. concern beliau adalah menghadirkan KUALITAS dan KECEPATAN Pelayanan disemua titik layanan yang dilalui oleh pasien selama proses penyembuhan di RSKAD. beliau menyampaikan, jika tarif sudah dikendalikan oleh regulator mak

pada 1 april 2019, RS. Kanker Dharmais menunjuk Nawolo Tris Sampurno sebagai staf ahli direksi untuk membantu Peningkatan KInerja Pelayanan berbasis CUSTOMER JOURNEY. Ada 5 area yang menjadi perhatian dalam pembanahan, yaitu POLIKLINIK, RAWAT INAP, KAMAR OPERASI, PENGELOAAN KLAIM dan AREA PUBLIK Maksud dari pembenahan ini adalah tercapainya peningkatan Kinerja Keuangan, Volume produksi, menurunnya waiting time di layanan medis dan penunjang medis serta pemerataan beban kerja pada semua layanan baik pelayanan medis, penunjang medis dan non medis. sebagai tahap awal kerjasama ini akan berlangsung satu tahun ke depan.